Pura Puncak Penulisan

Pura Pucak Penulisan begitu sebutan masyarakat secara umum, namun sebenarnya nama pura ini adalah Pura Tegeh Kahuripan/Penulisan, mungkin sebutan ini diberikan karena lokasi geografisnya merupakan pura yang tertinggi di Bali, pura ini berada di banjar Kuta Dalem, Desa Sukawana, Kintamani, Bangli.

Perkebunan Jeruk

Hampir sebagian besar penduduk Desa Sukawana yang bermata pencaharian sebagai petani memanfaatkan hasil produk buah jeruk sebagai penghasilan utamanya, melihat kondisi alam yang dingin yang sangat mendukung untuk pertumbuhan buah jeruk ini sendiri.

Anjing Kintamani

Siapa yang tidak mengenal anjing kintamani? anjing yang memiliki ciri fisik menyerupai serigala ini, merupakan anjing asli Banjar Paketan, Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.

Air Terjun Sukawana

Potensi wisata yang terpendam dan baru-baru ini diketahui yang dimiliki Desa Sukawana yaitu Air terjun, seperti yang diketahui, untuk Kabupaten Bangli, objek wisata Air terjun ini jarang terdapat disini, sehingga objek wisata Air Terjun ini merupakan potensi yang menarik yang terdapat di Desa Sukawana,

Pemandangan Gunung Batur

Selain terkenal dengan keindahan alam yang dimiliki Desa Sukawana, pemandangan langsung Gunung Batur juga bisa dinikmati dari sini.

Rabu, 08 Agustus 2012

Anggota KKN-PPM

    Pada KKN-PPM Periode V Tahun 2012 Di Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, adapun anggota dari KKN-PPM Di Desa Sukawana terdiri dari 25 orang, yang terdiri atas 17 orang dari Fakultas Kedokteran, 4 orang dari Fakultas Teknik, 3 orang dari Fakultas Sastra, dan 1 orang dari Fakultas MIPA. Berikut daftar nama anggota KKN-PPM Periode V Tahun 2012 untuk Desa Sukawana :

  1. Ni Luh Sinta Purnama Dewi                      Fakultas Kedokteran
  2. Ni Made Dharma Laksmi                          Fakultas Kedokteran
  3. Ni Kadek Ayu Maya Damayanti                Fakultas Kedokteran
  4. Wayan Eko Radityo                                  Fakultas Kedokteran
  5. I Made Peri Ardiana Kusuma                    Fakultas Kedokteran
  6. Prichilia Sarah Permadi                              Fakultas Kedokteran
  7. I Made Arya Winangun                              Fakultas Kedokteran
  8. Ni Luh Putri Kresnasari                              Fakultas Kedokteran
  9. Ni Made Sintia Anggia Sari                        Fakultas Kedokteran
  10. Widyawati Suhendro                                  Fakultas Kedokteran
  11. Yusuf Alfi Mulia                                         Fakultas Kedokteran
  12. I Made Ngurah Agus Surya Negara S.      Fakultas Kedokteran
  13. Eddy Surya Kurniawan                              Fakultas Kedokteran
  14. Nur Insafiah Binti Anuar                            Fakultas Kedokteran
  15. Sri Keshini Ruba A/P Sundram                  Fakultas Kedokteran
  16. Puteri Nur Baiduri Bt. Zainal Abidin          Fakultas Kedokteran
  17. Shahrulfazalie Bin Samat                            Fakultas Kedokteran
  18. Petronela Deno Raja                                          Fakultas MIPA
  19. Ni Putu Ayu Kartika Sari Dewi                          Fakultas Sastra
  20. Hajar Yuliantara                                                Fakultas Sastra
  21. Ni Wayan Eka Lisdaniati                                    Fakultas Sastra
  22. I Made Agus Kristian                                        Fakultas Teknik
  23. Kadek Handika Putra                                        Fakultas Teknik
  24. Ariady Kurniawan Muchsin                                Fakultas Teknik
  25. Made Rusmiari                                                  Fakultas Teknik

Pemberian Les Bahasa Inggris & Jepang

Sifat : Monodisipliner
Bidang : Sosial Budaya


a. Latar Belakang
    Era globalisasi yang diiringi dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, menuntut seseorang untuk mampu memanfaatkan informasi dengan baik dan cepat untuk meningkatkan potensi baik diri maupun potensi lingungan secara umum. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat vital di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa tidak hanya mengungkapkan segala gerak-gerik hati nurani manusia atau pandangannya tentang dunia, tentang manusia itu sendiri, dan tentang hal-hal yang bersifat transedental, melainkan juga menggambarkan cara manusia itu menafsirkan berbagai kenyataan dan kemudian menyusunnya kembali serta mengkomunikasikannya. Oleh karena itu, penguasaan bahasa yang dapat menghasilkan dan mengembangkan kebudayaan merupakan penguasaan bahasa dalam arti yang sebenarnya. Sesuai dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten Bangli dalam mewujudkan kawasan Geo-Park Kaldera Gunung Batur Kintamani, dimana Desa Sukawana merupakan salah satu daerah yang kawasan strategis pengembangan Geo-Park kaldera Gunung Batur; oleh karena itu upaya pengembangan bahasa asing khususnya bahasa Inggris. Bahasa dinilai sangat diperlukan guna menunjang kesiapan daerah dalam mendukung program pemerintah Kabupaten Bangli.
    Pembelajaran bahasa asing atau les bahasa asing merupakan salah satu program bantu di bidang sosial budaya yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Desa Sukawana. Berdasarkan hasil survei pada Sekolah Dasar di Desa Sukawana, ditemukan bahwa Sekolah Dasar di desa sukawana tidak terdapat pelajaran bahasa Inggris dari seluruh mata pelajaran pada semua jenjang kelas. Sedangkan hasil survei di SMPN 7 Kintamani ditemukan bahwa tidak terdapat pelajaran Bahasa Jepang dari seluruh mata pelajaran pada semua jenjang kelas. Hal tersebut dikarenakan pemangkasan jam pelajaran sesuai kurikulum yang sedang berlaku, terbatasnya tenaga pengajar, serta terbatasnya sarana dan prasarana.
    Berdasarkan latar belakang serta identifikasi masalah di Sekolah Dasar Negeri 1 Sukawana maupun di Sekolah Dasar 2 Sukawana, mahasiswa KKN PPM ke V di Desa Sukawana melaksanakan program les tambahan bahasa Inggris dengan metode aktif kreatif serta inovatif di SD N 1 Sukawana dan SD 2 Sukawana dengan menyertakan anak sekolah pada jenjang kelas IV, V dan VI pada jam pelajaran pengembangan diri. Sedangkan les tambahan Bahasa Jepang dilaksanakan di SMPN 7 Kintamani dengan menyertakan siswa-siswi pada jenjang kelas VII, VIII, dan IX.

b. Tujuan
    Adapun tujuan dari program ini secara umum adalah membantu mengembangkan potensi Desa Budaya di Desa Berlandaskan Pengembangan Potensi Berbahasa. Tujuan dari program ini secara khusus adalah:
  1. Meningkatkan mutu pendidikan dengan memperkenalkan bahasa asing (bahasa Inggris dan Bahasa Jepang) sejak usia dini di desa Sukawana.
  2. Mengembangkan metode pembelajaran Aktif dan Menarik melalui pembelajaran bahasa asing dengan metode menyanyi/ mendongeng pada anak usia dini di desa Sukawana.
  3. Menyampaikan pesan kebersihan lingkungan dengan metode pembelajaran kreatif seni melipat kertas (origami).
c. Proses
    Les tambahan Bahasa Asing merupakan ide dari pihak mahasiswa KKN PPM periode V. Setelah ide mahasiswa disatukan kemudian membuat surat undangan yang ditujukan kepada Kepala Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang bersangkutan yang tujuan untuk mensosialisaiskan les tambahan Bahasa Asing sekaligus ingin memohon ijin untuk mengadakan kegiatan ini. Pertemuan ini dilaksanakan di SD 1 Sukawana , SD II Sukawana, dan SMPN 7 Kintamani pada hari Selasa tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 09.00 WITA. Dari hasil pertemuan tersebut diperoleh kesepakatan bahwa Kepala Sekolah Dasar dan Kepala Sekolah Menengah Pertama yang bersangkutan setuju dengan diadakannya les tambahan Bahasa Asing (Bahasa Inggris) untuk anak kelas IV, V dan VI serta les tambahan bahasa jepang untuk kelas VII, VIII, dan IX di SMP N 7 Kintamani.



e. Pelaksanaan
    Proses pelaksanaan pembelajaran Bahasa Asing (Bahasa Inggris dan bahasa Jepang) dengan metode aktif, menarik dan kreatif, dilaksanakan dalam 4x 2 jam pertemuan (setiap hari sabtu) mulai pukul 08.00 wita – 10.00 wita bertempat di SD N 2 Sukawana, pukul 10.00 wita- 12.00 wita bertempat di SD N 1 Sukawana serta 08:00 – 10:00 Wita di SMPN 7 Kintamani. Siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran ini adalah siswa kelas IV, V dan VI dengan jumlah siswa di SD N 1 Sukawana mencapai 65 orang siswa dan di SD N 2 Sukawana berjumlah 54 orang siswa sedangkan untuk les tambahan Bahasa Jepang jumlah siswa yang terlibat ialah 40 orang siswa.

f. Hasil
    Berdasarkan proses pelaksanakan pembelajaran dengan metode aktif menarik dan kreatif, siswa dengan mudah memahami serta menghapal berbagai kosa kata bahasa Asing baik itu melalui pembelajaran kreatif maupun dengan menyayikan lagu-lagu.

g. Hambatan
    Hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya fasilitas untuk audio visual seperti proyektor dan sound. Sehingga siswa hanya mendengarkan dari non-native speaker atau orang yang berbahasa inggris tetapi bukan bahasa utamanya atau aslinya.

Media Promosi Web

Sifat : Monodisipliner
Bidang : Sosial Budaya (Telekomunikasi)


a. Latar Belakang
    Perkembangan teknologi informasi semakin pesat sampai saat ini dengan terus dikembangkannya teknologi-teknologi yang mendukungnya. Kemajuan dunia teknologi informasi yang begitu cepat serta ditunjang dengan penemuan dan inovasi telah membawa banyak perubahan dalam hidup manusia. Semakin banyak hal dan aspek dalam kehidupan yang menggunakan teknologi informasi untuk menjalankan roda aktivitasnya. Pemanfaatan teknologi informasi di Desa Sukawana misalnya, Desa Sukawana merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Desa Sukawana merupakan desa yang aman dan tentram. Letaknya yang cukup jauh dari pusat pemerintahan kabupaten Bangli menjadikan Desa Sukawana masih memiliki kondisi fisik yang alami, sehingga Desa Sukawana mempunyai potensi besar untuk dikembangkan sebagai objek wisata. Akan tetapi perkembangan teknologi di Desa Sukawana belum dimanfaatkan secara maksimal, melihat lokasi dari Desa Sukawana yang terpencil, akses informasi dari Desa Sukawana susah untuk didapatkan, sehingga menjadikan Desa Sukawana kurang begitu dikenal, pemanfaatan teknologi web merupakan salah satu solusi untuk mempromosikan Desa Sukawana.
    Pemanfaatan teknologi web sebagai media informasi untuk memperkenalkan dan mempromosikan desa sukawana merupakan upaya yang memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan media promosi lainnya, seperti melalui iklan-iklan, brosur maupun poster. Kelebihannya yaitu masyarakat lebih mudah untuk mendapatkan informasi, hanya melalui komputer pribadi saja yang sudah terhubung internet dapat mengakses informasi tersebut, disamping itu biaya yang digunakan juga lebih murah, tidak perlu lagi mencetak informasi lalu disebarkan. Teknologi web ini juga memiliki kekurangan yaitu masyarakat harus memiliki komputer sebagai syarat untuk mengakses web tersebut.
    Memanfaatkan kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini, salah satunya menggunakan teknologi web sebagai media promosi, diharapkan Desa Sukawana untuk menjadi desa yang dapat dikenal secara luas dan menjadi tujuan utama untuk berwisata bagi para wisatawan lokal maupun mancanegara.

b. Tujuan
    Adapun tujuan dari pembuatan program web ini pada Desa Sukawana adalah :
  1. Menunjang, memfasilitasi dan mewadahi perkenalan dan promosi wisata alam serta keadaan/keindahan alam Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli
  2. Menghemat biaya administrasi dan dapat mengupdate informasi lebih mudah sehingga Desa Sukawana, Kecamatan Kintamani dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas
c. Proses
    Program pembuatan Web pengenalan Desa Sukawana merupakan ide dari pihak mahasiswa KKN PPM periode V khususnya mahasiswa Fakultas Teknik yang timbul berdasarkan hasil survei pertama datang ke Desa Sukawana, dimana Desa Sukawana ini memiliki banyak potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan, lagipula belum adanya media penyebaran informasi untuk memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki. Kemudian ide ini disampaikan kepada pihak aparatur Desa Sukawana dan dengan senang hati menyetujuinya. Setelah itu dimulai dengan melakukan survei ke tempat-tempat wisata atau potensi Desa Sukawana untuk konten yang akan dimasukan ke web sembari melakukan proses pembuatan web.

e. Pelaksanaan
    Pelaksaan program dimulai dari tanggal 17 Juli 2012. Jadwal kegiatan dalam proses pembuatan Web Desa Sukawana

  1. Selasa, 17 Juli 2012
    Pura Puncak Penulisan Melakukan dokumentasi untuk konten blog
  2. Selasa, 17 Juli 2012
    Rumah Bapak Sabar Mencari informasi tentang Pura Puncak Penulisan dengan Bapak Sabar(Arkeologi Puncak Penulisan)
  3. Rabu, 18 Juli 2012
    Tempat penangkaran anjing kintamani Br. Paketan Mencari informasi tentang anjing kintamani untuk konten blog di penangkaran anjing Banjar Paketan
  4. Kamis, 19 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Membuat desain tampilan web Desa Sukawana
  5. Jumat, 20 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Membuat desain tampilan web Desa Sukawana
  6. Sabtu, 21 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Pura Puncak Penulisan
  7. Senin, 23 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Anjing Kintamani
  8. Selasa, 24 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Pura Puncak Penulisan
  9. Kamis, 26 Juli 2012
    Kantor Kepala Desa Sukawana, Mencari data tentang Desa Sukawana mengenai Sejarah, Demografi, Struktur Organisasi, dan Visi & Misi Desa Sukawana
  10. Jumat, 27 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Desa Sukawana mengenai Sejarah, Demografi, Struktur Organisasi, dan Visi & Misi Desa Sukawana
  11. Senin, 30 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Banjar yang ada di Desa Sukawana mengenai luas wilayah, penduduk dan potensi setiap banjar
  12. Selasa, 31 Juli 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang kegiatan Utama KKN-PPM di desa Sukawana ke dalam blog
  13. Rabu, 1 Agustus 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang potensi peternakan di desa Sukawana ke dalam blog
  14. Kamis, 2 Agustus 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang Perkebunan di desa Sukawana ke dalam blog
  15. Minggu, 5 Agustus 2012
    Air terjun Desa Sukawana, Melakukan dokumentasi di air terjun yang terdapat di Desa Sukawana
  16. Senin, 6 Agustus 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Menginputkan data tentang air terjun yang terdapat di desa Sukawana ke dalam blog
  17. Rabu, 8 Agustus 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Pelatihan mengenai cara mengisi konten pada blog
  18. Kamis, 9 Agustus 2012
    Posko KKN Desa Sukawana, Pelatihan mengenai cara mengisi konten pada blog
f. Hasil
    Dengan adanya pembuatan web ini diharapkan Desa Sukawana lebih dikenal secara luas sehingga bukan hanya masyarakat di Bali saja namun Dunia dapat mengetahui potensi, keunikan seni budaya, dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Desa Sukawana. Tampilan web hasilnya seperti yang sudah diakses.

g. Hambatan
    Hambatan dari pembuatan Web desa Sukawana ini adalah tentang informasi atau data yang akan diinputkan. Karena sumber data yang diperoleh tidak terlalu banyak dan lengkap sehingga menyulitkan dalam penginputan data, hambatan yang kedua yaitu akses sinyal untuk internet di desa sukawana ini cukup sulit sehingga memperlambat proses pembuatan web.

Senam Jantung Sehat

Sifat : Interdisipliner
Bidang : Kesehatan Masyarakat


a. Latar Belakang
    Masyarakat Desa Sukawana sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, disamping sebagai peternak, pedagang ataupun wiraswasta. Kaum ibu sebagian besar ikut membantu suami sebagai petani atau berdagang, namun tidak sedikit juga sebagai ibu rumah tangga. Kegiatan masyarakat di Desa Sukawana dimulai pada pagi hari dan berakhir pada siang atau sore harinya. Melalui kegiatan tersebut, masyarakat di Desa Sukawana masih dirasakan kurang beraktivitas terutama dalam berolahraga. Masyarakat Desa Sukawana memiliki sebuah lapangan bulu tangkis sebagai sarana berolahraga, namun lebih banyak dipergunakan oleh laki-laki dalam bermain bulutangkis. Cuaca di Desa Sukawana yang tergolong dingin juga menyebabkan masyarakat jarang berolahraga dan lebih memilih menghabiskan sebagian besar waktu di dalam rumah.
    Pelaksanaan program senam jantung sehat dilakukan dengan tujuan untuk mengolahragakan masyarakat dan sebagai langkah awal dalam memulai kegiatan olahraga bagi masyarakat. Sasaran kegiatan ini terutama bagi ibu-ibu PKK. Penggunaan media berupa senam jantung sehat dipergunakan karena senam tersebut tergolong umum dan sudah banyak dilakukan oleh masyarakat lain sehingga diharapkan dapat mudah dilakukan oleh masyarakat Desa Sukawana terutama oleh ibu-ibu PKK dan diharapkan dapat ditularkan kepada ibu-ibu lainnya. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menambah kegiatan ibu PKK dan memulai kegiatan berolahraga melalui senam jantung sehat sebagai wadah untuk ikut menyehatkan masyarakat Desa Sukawana.

b. Tujuan
    Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan senam jantung sehat pada Desa Sukawana adalah meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu PKK melalui partisipasi dalam kegiatan olahraga senam jantung sehat.

c. Proses
    Pelaksanaan senam jantung sehat akan dilaksanakan pada siang hari satu minggu sekali berpusat di lapangan bulutangkis di Desa Sukawana. Program senam jantung sehat dilaksanakan satu minggu sekali karena selain hari tersebut, lapangan dipergunakan untuk bulutangkis oleh para laki-laki. Kegiatan senam dilakukan setelah masyarakat terutama ibu-ibu PKK telah berkumpul dan kemudian senam dilakukan dengan seorang petugas sebagai peraga gerakan dari mahasiswa sendiri yang memberi contoh gerakan senam. Pada akhir kegiatan senam akan diberikan cd video senam jantung sehat kepada masyarakat terutama ibu-ibu PKK sebagai tindak lanjut agar dapat dipergunakan untuk kegiatan senam berikutnya oleh ibu-ibu PKK sendiri.

e. Pelaksanaan
    Kegiatan senam jantung sehat diadakan setiap minggu satu kali pada Hari Minggu pukul 15.00–selesai. Kegiatan dilaksanakan pada hari minggu disebabkan lapangan dipergunakan untuk bermain bulutangkis selain Hari Minggu. Kegiatan dilaksanakan pada:
  1. Minggu, 15 Juli 2012,
  2. Minggu, 22 Juli 2012,
  3. Minggu, 29 Juli 2012, dan
  4. Minggu 5 Agustus 2012
    Kegiatan senam dilaksanakan dengan panduan seorang instruktur dari mahasiswa sendiri. Senam dilakukan bersama-sama dengan ibu-ibu PKK dengan durasi senam sekitar 30 menit. Kegiatan senam dipersiapkan di lapangan bulutangkis Desa Sukawana dengen persiapan sound speaker, kabel sound untuk dihubungkan ke laptop, persiapan penerangan di lapangan dan persiapan video senam. Kegiatan senam kemudian dilakukan setelah ibu-ibu PKK Desa Sukawana terkumpul.

f. Hasil
    Kegiatan senam pertama kali dilakukan pada hari Minggu tanggal 15 Juli 2012, pukul 15.00 – selesai. Kegiatan dilakukan bersama 26 orang ibu-ibu PKK Desa Sukawana yang berasal dari berbagai banjar di Desa Sukawana yaitu Banjar Kubusalia, Banjar Lateng, Banjar Kuta Dalem, Banjar Sukawana, Banjar Paketan, Banjar Tanah Daha, Banjar Munduk Lampah. Setelah senam pertama dilakukan kemudian istirahat dan diberikan minuman air mineral dari panitia kegiatan. Senam jantung sehat kemudian dilakukan untuk kedua kalinya atas permintaan ibu-ibu PKK Desa Sukawana. Pada akhir acara diberikan CD senam berjumlah 9 buah untuk dibagikan kepada ibu-ibu perwakilan dari setiap banjar di Desa Sukawana untuk dipelajari di banjar atau rumah masing-masing.
    Kegiatan senam kedua dilakukan pada hari Minggu tanggal 22 Juli 2012, pukul 15.00 – selesai. Kegiatan dilakukan dengan ibu-ibu PKK yang hadir berjumlah 22 orang. Peserta yang hadir dari Banjar Kuta Dalem, Banjar Tanah Daha, Banjar Munduk Lampah, Banjar Lateng, Banjar Paketan, Banjar Kuum, Banjar Kubusalia. Senam dilakukan dengan panduan instruktur dari mahasiswa dan kemudian diulang kembali atas permintaan ibu-ibu PKK. Senam diselingi dengan istirahat dan kembali diberi air mineral dari panitia. Beberapa CD dikatakan masih susah diputar sehingga panitia berencana memberi beberapa buah CD lain kepada ibu-ibu PKK. Beberapa ibu PKK terlihat antusias dan membawa flash disc sendiri untuk meminta langsung video senam dari panitia.
    Kegiatan senam ketiga dilakukan pada hari Minggu tanggal 29 Juli 2012, pukul 15.00 – selesai. Kegiatan dilakukan dengan ibu-ibu PKK yang hadir berjumlah 25 orang yang berasal dari Banjar Kuta Dalem, Banjar Tanah Daha, Banjar Kubusalia, Banjar Lateng, Banjar Sukawana, Banjar Munduk lampah, Banjar Kuum, Banjar Desa. Senam kemudian dilakukan dan diulang kembali atas permintaan ibu-ibu PKK. Senam diselingi dengan istirahat dan kembali diberi air mineral dari panitia. Beberapa CD senam kembali diberikan untuk dipergunakan oleh ibu-ibu PKK. Beberapa ibu PKK juga antusias dan membawa sendiri flash disc untuk meminta kepada panitia. Senam masih diperagakan oleh mahasiswa karena ibu-ibu PKK beberapa gerakan sudah hapal tapi dirasa masih belum semua.
    Kegiatan senam keempat dilakukan pada hari Minggu tanggal 5 Agustus 2012, pukul 15.00 – selesai. Kegiatan dilakukan setelah ibu-ibu PKK hadir berjumlah 23 orang dari berbagai banjar kecuali Banjar Kubu Salya karena bertepatan dengan diadakannya kegiatan ke air terjun di daerah Kubu Salya yang diikuti juga ibu-ibu dari banjar tersebut. Senam dilakukan dan diulang kembali atas permintaan ibu-ibu PKK. Senam diselingi dengan istirahat dan kembali diberi air mineral dari panitia. Beberapa ibu sudah terlihat hapal namun masih malu dan senam masih dipandu oleh instruktur dari mahasiswa.

g. Hambatan
    Keterbatasan kapasitas lapangan bulutangkis sehingga pengumpulan ibu-ibu PKK dengan perwakilan dari tiap-tiap banjar dari 9 banjar di Desa Sukawana. Diharapkan melalui perwakilan tersebut dapat menularkan kegiatan senam kepada ibu-ibu di daerah masing-masing. Pengumpulan ibu-ibu PKK dilakukan terutama setelah berkoordinasi dengan perwakilan dari ibu PKK untuk kemudian diteruskan kepada anggota yang lain dan info pengumpulan warga juga dilakukan setiap ada warga berkumpul seperti pada saat kegiatan gotong royong atau saat program penyuluhan seperti kesehatan lingkungan berjalan. Beberapa CD yang diberi panitia belum bisa dibuka oleh beberapa ibu-ibu PKK. Pemberian CD ulang kembali diberikan dengan beberapa warga yang langsung membawa flash disc sendiri untuk meminta langsung.

Penyuluhan Rabies

Sifat : Monodisipliner
Bidang : Kesehatan Masyarakat


a. Latar Belakang
    Tema dari KKN-PPM UNUD dari kelompok 89 adalah “Pemberdayaan Masyarakat dalam Menuju Desa Sukawana yang Bersih dan Sehat”. Desa Sukawana merupakan salah satu kawasan Kintamani yang merupakan tempat pelestarian anjing Kintamani. Anjing-anjing yang dipelihara oleh penduduk tidak dipelihara di pemangkaran melainkan dibiarkan lepas dijalanan rumah penduduk, Di mana anak-anak memang paling sering bermain dengan anjing peliharaannya dan tidak bisa melindungi dirinya dari gigitan anjing jika tidak mendapat pengawasan dari orang tua mereka. Anak-anak pun masih belum mengetahui apa bahaya dan apa yang harus dilakukan setelah mengalami gigitan anjing. Sehingga sebagai upaya pencegahan penyakit kita mengambil penyuluhan tentang rabies. Berdasarkan Laporan dari keempat sekolah dasar yang berada di wilayah kerja Desa Sukawana pada tahun 2011, sebagian besar mengatakan belum pernah mendapat penyuluhan mengenai rabies dan upaya perawatan luka. Oleh karena itu, siswa sekolah dasar menjadi target sasaran dalam penyuluhan mengenai rabies dan dibeberapa sekolah dasar yang memiliki UKS kita laksanakan pelatihan dokter kecil yang meliputi perawatan luka, dan manajemen pingsan saat upacara bendera. Program rabies ini ditujukan kepada 4 Sekolah dasar di desa Sukawana. Survei singkat yang kami lakukan di Sekolah Dasar no 1 Sukawana pada 5 orang anak, 3 dari 5 siswa tidak mengetahui tentang pengertian, gejala dari penyakit rabies dan perawatan luka gigitan anjing. Berdasarkan hal tersebut, maka memberikan penyuluhan mengenai rabies dan cara penanganan luka gigitan merupakan masalah kesehatan yang diprioritaskan untuk ditanggulangi melalui pemberian penyuluhan rabies dan pelatihan dokter kecil.

b. Tujuan
    Program ini nantinya mampu memberikan pengetahuan dan perubahan sikap pada kalangan anak-anak khususnya siswa sekolah dasar.

c. Proses
    Awalnya tim menyiapkan alat dan ruangan di Sekolah Dasar. Materi penyuluhan yang diberikan berupa pengertian rabies, menifestasi klinis dari rabies dan upaya penanganan luka gigitan. Para peserta penyuluh yaitu siswa kelas 4,5, dan 6, kecuali Sekolah Dasar no 3 Sukawana yang melibatkan seluruh siswanya. Penyuluhan ini diawali dengan perkenalan tim penyuluh dari mahasiswa KKN-PPD Universitas Udayana. Pertama, kami memberikan pretest kepada peserta penyuluh. Setelah itu, kami memberikan pengertian tentang pengertian rabies, manifestasi rabies pada anjing dan manusia dan penanganan awal pada luka gigitan anjing. Setelah pemberian materi tersebut, kita adakan pelatihan dokter kecil yang dilaksanakan hanya pada SD 2 dan SD 4 Desa Sukawana, yang melibatkan 10 kader dari SD 3, Desa Sukawana dan 6 kader dari SD 4, Desa Sukawan yang mengambil tempat di ruangan kelas. Praktiknya berupa cara penanganan luka gigitan dan penanganan pingsan. Setelah itu, peserta kembali masuk ke ruangan kembali. Di ruangan, para peserta penyuluh diberi post test dengan soal yang sama dengan pretest. Bingkisan akan diberikan kepada peserta penyuluh bagi yang bisa menjawab. Setelah itu, kami memberikan pamflet kepada para peserta penyuluh dengan tujuan untuk memudahkan peserta untuk mengingat kembali apa yang telah disampaikan dalam pemberian materi dan dapat dibawa ke rumah peserta agar dapat mempengaruhi anggota keluarga peserta penyuluhan. Pada akhir sesi, tim penyuluh memberikan poster kepada pihak sekolah. Rangkaian acara seperti ini dilakukan pada keempat Sekolah Dasar di Sukawana.

e. Pelaksanaan
  1. Hari, tanggal : Jumat, 20 Juli 2012
    Tempat : SD N 1 Sukawana
    Waktu : Pukul 08.00 WITA – 10.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
  2. Hari, tanggal : Sabtu, 21 Juli 2012
    Tempat : SD N 2 Sukawana
    Waktu : Pukul 10.00 WITA – 12.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
  3. Hari, tanggal : Jumat, 27 Juli 2012
    Tempat : SD N 3 Sukawana
    Waktu : Pukul 09.00 WITA – 12.00 WITA
    Peserta : Seluruh siswa SD N 3 Sukawana
  4. Hari, tanggal : Senin, 30 Juli 2012
    Tempat : SD N 4 Sukawana
    Waktu : Pukul 10.00 WITA – 12.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
f. Hasil
    Dari penyuluhan yang diberikan, para siswa mampu mengerti dan memahami pennyakit rabies, manifestasi klinis dari anjing dan manusia yang terkena rabies dan perawatan luka gigitan anjing. Ini terlihat dari post test yang diberikan oleh tim penyuluh kepada para peserta penyuluh. Pada saat post test, para siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu, semua peserta antusias dalam menyimak materi penyuluhan ini terlihat dari para peserta yang aktif dalam bertanya tentang materi yang diberikan. Pada saat role play, seluruh siswa aktif mengikuti kegiatan pelatihan perawatan luka dan penanganan pingsan.

g. Hambatan
    Hambatan secara umum terletak di SD N 3 Sukawana berupa akses menuju sekolah tersebut sulit.

Peningkatan Pengetahuan PHBS

Sifat : Monodisipliner
Bidang : Kesehatan Masyarakat


a. Latar Belakang
    Tema dari KKN-PPM UNUD dari kelompok 89 adalah Pemberdayaan Masyarakat dalam Menuju Desa Sukawana yang Bersih dan Sehat. Dari point sehat kita mengusung penyuluhan tentang kesehatan berupa perilaku hidup bersih dan sehat. Mewujudkan masyarakat Bali yang sehat merupakan salah satu tujuan dari Dinas Kesehatan Propinsi Bali. Diketahui bersama bahwa salah satu indikator untuk mewujudkan masyarakat sehat adalah berdasarkan indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dari data Dinas Kesehatan Propinsi Bali, Kabupaten Bangli menempati urutan ke-9 dalam hal perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih dan sehat ini harus dimulai dari sejak dini. Berdasarkan Laporan Tahunan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Puskesmas Kintamani II tahun 2011, hasil yang dicapai untuk tatanan institusi pendidikan belum mencapai target. Oleh karena itu, siswa sekolah dasar menjadi target sasaran dalam penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat kali ini. Program perilaku hidup bersih dan sehat ini ditujukan kepada empat Sekolah Dasar Negeri di Desa Sukawana. Survei singkat yang kami lakukan di SD N 1 Sukawana pada 5 orang anak, 3 dari 5 siswa tidak mengetahui tentang kebersihan jamban, cara menggosok gigi yang benar, serta cara mencuci tangan yang benar. Sebagian besar siswa juga masih membuang sampah sembarangan di lingkungan sekolahnya. Berdasarkan hal tersebut, maka perilaku hidup bersih dan sehat merupakan masalah kesehatan yang diprioritaskan untuk ditanggulangi melalui penyuluhan kesehatan di kalangan anak-anak sekolah dasar.

b. Tujuan
    Program ini nantinya mampu memberikan pengetahuan dan perubahan sikap pada kalangan anak-anak khususnya siswa sekolah dasar. Dimana perilaku hidup bersih dan sehat dimulai sejak dini.

c. Proses
    Awalnya tim menyiapkan alat dan ruangan di Sekolah Dasar. Materi penyuluhan yang diberikan berupa personal hygiene (cara menggosok gigi dan cuci tangan) serta kebersihan lingkungan (kebersihan jamban dan membuang sampah). Para peserta penyuluh yaitu siswa kelas 4,5, dan 6, kecuali SD N 3 Sukawana yang melibatkan seluruh siswanya. Penyuluhan ini diawali dengan perkenalan tim penyuluh dari mahasiswa KKN-PPM dan PPD Universitas Udayana. Pertama, kami memberikan pretest kepada peserta penyuluh. Setelah itu, kami memberikan pengertian tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah dan diikuti dengan pemberian materi secara berurutan mengenai membuang sampah, kebersihan jamban, cara menggosok gigi, dan mencuci tangan. Setelah pemberian materi tersebut, kita adakan role play (praktik) di halaman sekolah. Praktiknya berupa cara menggosok gigi dan mencuci tangan. Setelah itu, peserta kembali masuk ke ruangan kembali. Di ruangan, para peserta penyuluh diberi post test dengan soal yang sama dengan pretest. Bingkisan akan diberikan kepada peserta penyuluh bagi yang bisa menjawab. Setelah itu, kami memberikan pamflet kepada para peserta penyuluh dengan tujuan untuk memudahkan peserta untuk mengingat kembali apa yang telah disampaikan dalam pemberian materi dan dapat dibawa ke rumah peserta agar dapat mempengaruhi anggota keluarga peserta penyuluhan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Pada akhir sesi, tim penyuluh memberikan poster dan tempat sampah kepada pihak sekolah. Rangkaian acara seperti ini dilakukan pada keempat Sekolah Dasar di Sukawana.

d. Biaya
  1. Sabun ( 20 buah @ Rp 2.500)             Rp. 50.000
  2. Pasta gigi kecil (20 buah @ Rp 2.000) Rp. 40.000
  3. Pasta Gigi Besar (4 @ 10.000)            Rp. 40.000
  4. Sikat gigi (20 buah @ Rp 3.000)          Rp. 60.000
  5. Kertas kado (10 lembar @ Rp 2.000)  Rp. 20.000
  6. Air mineral (10 dus @ Rp 15.000)       Rp. 150.000
  7. Kertas buram (200 lembar @ Rp.100) Rp 20.000
  8. Cetak Pamflet (240 @ Rp.300)            Rp 72.000
  9. Cetak poster (4 @ Rp.15.000)             Rp 60.000
  10.                                                     Total Rp. 512.000
e. Pelaksanaan
  1. Hari, tanggal : Jumat, 20 Juli 2012
    Tempat : SD N 1 Sukawana
    Waktu : Pukul 08.00 WITA – 10.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
  2. Hari, tanggal : Sabtu, 21 Juli 2012
    Tempat : SD N 2 Sukawana
    Waktu : Pukul 10.00 WITA – 12.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
  3. Hari, tanggal : Jumat, 27 Juli 2012
    Tempat : SD N 3 Sukawana
    Waktu : Pukul 09.00 WITA – 12.00 WITA
    Peserta : Seluruh siswa SD N 3 Sukawana
  4. Hari, tanggal : Senin, 30 Juli 2012
    Tempat : SD N 4 Sukawana
    Waktu : Pukul 08.00 WITA – 10.00 WITA
    Peserta : Siswa kelas 4,5, dan 6
f. Hasil
   Dari penyuluhan yang diberikan, para siswa mampu mengerti dan memahami perilaku hidup bersih dan sehat. Ini terlihat dari post test yang diberikan oleh tim penyuluh kepada para peserta penyuluh. Pada saat post test, para siswa mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Selain itu, semua peserta antusias dalam menyimak materi penyuluhan ini terlihat dari para peserta yang aktif dalam bertanya tentang materi yang diberikan. Pada saat role play, seluruh siswa aktif mengikuti kegiatan menggosok gigi dan cuci tangan.

g. Hambatan
    Hambatan secara umum terletak pada peminjaman alat berupa alat peraga gigi di Puskesmas Kintamani II untuk penyuluhan mengenai perawatan gigi dan mulut. Selain itu, khusus di SD N 3 Sukawana kami mengalami hambatan berupa akses menuju sekolah tersebut sulit dan sarana listrik yang minim. Sarana listrik ini sangat mendukung sekali dalam penyampaian materi.

Pengadaan Tempat Sampah

Sifat : Interdisipliner
Bidang : Kebersihan Lingkungan


a. Latar Belakang
    Program ini diadakan karena mengingat kebersihan lingkungan merupakan masalah yang cukup penting di Desa Sukawana. Desa Sukawana yang merupakan salah satu tujuan wisata yang terkenal di Pulau Bali, memilki wilayah dengan keadaan geografis yang berbukit-bukit. Keadaan geografis yang demikian menjadikan pembuangan sampah masyarakat mengalami kesulitan. Di samping kesadaran masyarakat yang masih kurang tentang kebersihan lingkungan, akses menuju ke tempat sampah umum menjadi cukup sulit. Oleh karena itu, diperlukan adanya tempat sampah yang strategis, yang bisa dijangkau oleh seluruh masyarakat. Program ini juga disertai dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan. Kebersihan lingkungan menjadi hal yang sangat penting karena akan mempengaruhi kenyamanan wisatawan yang berkunjung maupun kehidupan masyarakat di desa Sukawana. Dengan adanya tempat sampah yang strategis, diharapkan lingkungan menjadi bersih sehingga berbagai dampak negatif dari sampah dapat ditanggulangi. Dengan demikian siapa saja yang berada di Desa Sukawana, baik penduduk setempat maupun wisatawan akan merasa nyaman.

b. Tujuan
    Program pengadaan tempat sampah strategis ini bertujuan untuk merealisasikan suatu sistem pengelolaan sampah secara terpadu di Desa Sukawana.

c. Proses
    Proses pelaksanaan program ini meliputi 4 tahap yaitu :
  1. Tahap Persiapan (Minggu I dan II)
  2. Pada tahap ini dilakukan survei tempat strategis untuk penempatan tempat sampah serta mengurus perijinan.
  3. Tahap Pelaksanaan (Minggu III)
  4. Pada tahap ini dilakukan koordinasi bersama Kepala Desa mengenai penempatan tempat sampah strategis di Desa Sukawana.
  5. Tahap Akhir (Minggu III)
  6. Pada tahap ini dilakukan penempatan tempat sampah di tempat-tempat yang telah ditentukan dan disepakati bersama dengan aparat-aparat Desa.
d. Biaya
    Beberapa pengeluaran untuk penyelenggaraan kegiatan ini diantaranya :
  1. Cat Semprot 3 Buah @ Rp. 25.000,- = Rp. 75.000,-
  2. Tempat sampah kecil 21 bh @ Rp. 7.500,- = Rp. 157.500,-
  3. Tempat sampah kecil 7 bh @ Rp. 11.100,- = Rp. 77.700,-
  4. Tempat sampah kecil 2 bh @ Rp. 12.550,- = Rp. 25.100,-
  5. Tempat sampah besar 4 bh @ Rp. 275.000,- = Rp. 1.100.000,-
  6. Kuas Cat 3 bh @ Rp. 4.000,-                    = Rp. 12.000,-
  7. Cat Minyak Picolux 2 bh @ Rp. 12.500,- = Rp.25.000,-
  8.                                                   TOTAL = Rp. 1.472.300,-

e. Pelaksanaan
    Pelaksanaan program ini diawali dengan melakukan survei bersama dengan kepala desa, para kepala banjar, serta beberapa kelian subak. Dari beberapa kali pertemuan, maka kami mendapat informasi bahwa masyarakat memiliki kebiasaan membuang sampah langsung di kebun mereka dan membiarkannya berserakan di kebun. Data survei dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2 di bawah.



    Dari informasi kepala desa, beliau menyebutkan bahwa pedagang membuang sampah sembarangan paling banyak dan pedagang biasanya berada di dekat tempat pariwisata, seperti Pura Puncak Penulisan. Setelah melakukan survei, maka disepakati untuk menempatkan tempat sampah besar di Banjar Kuta Dalem, Banjar Kubusalya, Pura Puncak Penulisan, dan Banjar Sukawana. Penempatan di Banjar Kubusalya dan Banjar Sukawana dipilih mempertimbangkan letaknya yang sulit menjangkau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sehingga perlu tempat penampungan sampah sementara pada tempat-tempat tersebut sebelum mengakutnya ke TPA. Lain halnya dengan Banjar Kuta Dalem, karena memiliki jumlah kepala keluarga yang paling banyak. Penempatan di Pura Puncak Penulisan karena tempat tersebut adalah lokasi pariwisata di Desa Sukawana yang paling ramai dikunjungi. Pertemuan dan koordinasi dengan aparat desa pun akhirnya disepakati membagikan tempat sampah kecil kepada para pedagang sebanyak 22 buah. Karena program ini berjalan seiringan dengan program PHBS di sekolah, maka masing-masing sekolah yaitu SD N 1, 2, 3, dan 4 Sukawana dibagikan 2 buah tempat sampah kecil. Dalam program ini juga terdiri dari kegiatan bersih-bersih yang diadakan di beberapa banjar di wilayah Desa Sukawana.

f. Hasil
   Program Pengadaan Tempah Sampah Stategis diselesaikan pada tanggal 31 Juli 2012. Tempat sampah besar yang dibagikan sebanyak 4 buah dan 20 buah tempat sampah kecil diserahkan kepada Kepala Desa Sukawana untuk selanjutnya didistribusikan ke tempat-tempat yang telah ditentukan. Dengan adanya penempatan tempat sampah strategis ini, masyarakat dapat dengan mudah membuang sampah sehingga kebersihan lingkungan akan tercapai.

g. Hambatan
    Dalam pelaksanaan program ini secara umum tidak ada hambatan, hanya hambatan-hambatan kecil yang disebabkan oleh ketersediaan biaya yang minim.