Jumat, 27 Juli 2012

Pura Puncak Penulisan

  1. SEJARAH
  2.            Pucak, purnama kapat( sasih kapat ) Mengenang akan sejarah lama Pura pucak penulisan kita kembali mengenang jaman prasejarah tempo dulu. Berawal dari kisah tradisi sampai pada kisah modern saat ini. Dua bukit yang sangat penting didataran tinggi pulau bali. Pada kisah terdahulu diceritakan dua bukit dalam kawasan satu area puncak diberi dua status nama yang sudah diyakini sampai saat ini yaitu bukit datwa dan pucak. Bukit datwa membentang kemunduk lampah dan bukit pucak membentang kemunduk lantang yang dianggap tulang punggung pulau bali (catur darma klawasan). Peradaban prasejarah bukit daatwa dianggap tempat hunian aktivitas orang yang dirajakan menjadi juru kunci orang sebagai kepala suku diwilayah kedatwan seputaran wilayah kaldera wintang ranu (bintang danau) yaitu semua wilayah kecamatan kitaman sampai kebatas kuta desa blantih yang merupakan satu kedatwan. Pada jaman ini merupakan bukit datwa adalah tempat tinggal penguasa wilayah sedangkan pucak (pucak penulisan) yang ada diatas adalah tempat pemujaan dijaman megalit yaitu pemujaan batu besar yang dianggap sebagai tempat duduknya bapak akasa yang datang dari langit. Sehingga dipucak sendiri masih sebagai bukti batu besar yang dikeramatkan sampai sekarang yang dijaman dulu adalah dipakai media pemuajaan oleh para leluhur sebelumnya. Sebagai aktivitas perekonomian sudah jelas sistem pertanian dalam bentuk perkebunan kopi dan sebagai kebutuhan pokok bertanam beras gaga (beras merah) di tanah kauh ( belantih) sudah bisa dianggap suatu peradaban lama yang kental diceritrakan dalam ceritra rakyat yang diyakini oleh masyarakat bahwa tanah padi gaga adalah milik bhatara yang berstana di pucak.

  3. MENGENAL LEBIH DEKAT
  4.            Pura Pucak Penulisan begitu sebutan masyarakat secara umum, namun sebenarnya nama pura ini adalah Pura Tegeh Kahuripan/Penulisan, mungkin sebutan ini diberikan karena lokasi geografisnya merupakan pura yang tertinggi di Bali, pura ini berada di banjar Kuta Dalem, Desa Sukawana, Kintamani, Bangli. Struktur lokasi dari Pura Tegeh Kahuripan ini terdiri dari beberapa bagian, di awal ketika akan menuju daerah Utama mandala, kita akan menjumpai 2 buah pura, pura sebelah kanan dinamakan Pura Ratu Gede Penyarikan yang digunakan sebagai tempat untuk meminta izin sebelum memasuki areal utama mandala, di sebelah kiri dinamakan Pura Datua yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sarana upakara, kemudian pada utama mandala sendiri terdapat beberapa bangunan, yang terdiri dari : 2 Pelinggih utama, yang bernama Gedong Pusertasik dan Gedong Cemeng yang digunakan untuk menyimpan arca-arca yang dikeramatkan, didalam salah satu pelinggih utama tersebut terdapat Sumur yang dipergunakan sebagai sumber Tirta, terdapat pula 8 tempat pelinggih arca dan 8 tempat bale-bale. Adapun pemucuk dari Pura Tegeh Kahuripan ini yaitu Desa Sukawana, dan bebanon disungsung oleh Desa Kintamani.


  





0 komentar:

Posting Komentar